watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

BERCINTA DENGAN PRIA IDAMAN

Sebut saja namaku Atika, seorang wanita yang
telah berusia 40 tahun dan telah bersuami.

Menurut banyak teman, aku adalah wanita yang
cukup cantik dan berkulit putih bersih. Yang luar
biasa adalah postur tubuhku yang masih terawat
dan indah. Tinggi badanku 167 cm. Pantatku
cukup bulat dan berisi dengan sepasang betis
yang indah. Sepasang payudaraku berukuran 34
juga tampak padat dan serasi dengan bentuk tubuhku.

Kata orang tubuhku seperti artis Minarti
Atmanegara yang bentuk tubuhnya tetap indah
diusia yang telah berkepala 4.

Aku bekerja sebagai karyawati staff accounting
pada sebuah toserba yang cukup besar dikotaku.
Sehingga aku banyak mengenal banyak relasi dari
para pekerja perusahaan lain yang memasok
barang ketempatku bekerja. Aku juga menjadi
instruktur senam BL ditempat aku fitness.

Disinilah kisah yang akan kisah indah aku dan
Indra pertama kali terjadi.
Sebagai seorang istri, aku merupakan seorang
wanita setia pada suami. Aku berprinsip, tidak ada
laki-laki lain yang menyentuh hati dan tubuhku,
kecuali suami yang sangat kucintai. Dan sebelum
kisah ini terjadi, aku memang selalu dapat
menjaga kesetiaanku. Jangankan disentuh, tertarik
dengan lelaki lain merupakan pantangan buatku.
Tetapi begitulah, beberapa bulan terakhir suamiku
kurang dapat memuaskanku diatas ranjang.

Kalaupun bisa, dia pasti kelelahan dan langsung
istirahat. Mungkin karna usia kami yang terpaut 14
tahun, mau tak mau aku cuma bisa memainkan
jari sambil membayangkan suamiku sedang
memasukkan batang kejantanannya ke vaginaku.

Tapi tak senikmat kenyataan.
Sampai akhirnya datang seorang mahasiswa
yang ingin PI (Praktek Industri) ditempatku. Dan
aku ditunjuk sebagai pembimbing mahasiswa
tersebut oleh bosku. Mahasiswa itu
memperkenalkan dirinya bernama Indra.

Kuperhatikan dia dari atas sampai bawah, cukup
lumayan penampilannya. Indra berbadan tinggi
besar dan atletis, tingginya sekitar 178 cm.
Sungguh aku tidak mempunyai pikiran atau
perasaan tertarik padanya.

Pada awalnya hubungan kami biasa-biasa saja,
bahkan cendrung agak kaku. Namun begitu,
Indra selalu bersikap baik padaku. Kuakui pula, ia
pemuda yang simpatik. Ia sangat pandai
mengambil hati orang. Sehingga lama-kelamaan
kekakuannya berkurang dan kami berdua
menjadi akrab. Bahkan aku sering meminta Indra
membantuku lembur dikantor. Dan jika begitu
biasanya aku bercerita tentang kehidupan rumah
tanggaku. Sampai-sampai urusan diatas tempat
tidur kuceritakan padanya. Karna Indra sangat
pandai memancing.

Hingga suatu ketika, setelah sebulan Ia PI
dikantorku. Sewaktu aku sedang lembur
menghitung keuangan bulanan perusahaan, Indra
datang menghampiriku.
” Misi Bu, bisa ganggu gak? ” Tegur Indra sopan.

” Ya ada apa Ndra? ” Jawabku.
” Ini.. ada beberapa yang saya gak ngerti bisa
dijelaskan gak Bu? ” Indra bertanya lagi.
” Ooh bisa.. mana yang kamunya kurang paham
” aku menjawab lalu menyuruhnya untuk duduk
disampingku disofa.
Lalu aku memberikan penjelasan panjang lebar
kepadanya. Katanya sih bahan yang dia minta
penjelasan dariku itu akan dimasukkan dalam
bahan laporannya.
” Bu, saya mo ngasih hadiah ulang tahun, Bu
atika mau nerima gak? ” Tanyanya tiba-tiba.

” Boleh, syaratnya hadiahnya harus banyak ya”
Jawabku bergurau.
” Saya juga punya syarat Bu, hadiah ini akan saya
berikan kalo Bu Atika mau memejamkan mata.
Mau gak? ” Tanyanya lagi.
” Serius nih? Oke kalo cuma itu syaratnya Ibu
mau ” Kataku sambil memejamkan mata.
” Awas jangan buka mata sampai saya
memberikan aba-aba..! ” Kata Indra lagi.

Sambil terpejam aku penasaran dengan hadiah
apa yang akan diberikannya. tetapi, ya ampun,
pada saat mataku terpejam, tiba-tiba aku
merasakan ada benda yang lunak menyentuh
bibirku. Tidak hanya menyentuh, benda itu juga
melumat bibirku dengan halus. Aku langsung
tahu, Indra tengah menciumku. Maka aku
langsung membuka mata, wajah Indra sangat
dekat dengan wajahku dan tangannya merangkul
pinggangku. Tetapi anehnya, setelah itu aku tidak
berusaha mengindar.

Untuk beberapa lama, Indra masih melumat
bibirku. Kalo mau jujur aku juga ikut
menikmatinya. Bahkan beberapa saat secara
refleks aku juga membalas melumat bibir Indra.
Sampai kemudian aku tersadar, lalu ku dorong
dada Indra hingga ia terjengkang kebelakang.

” Ndra seharusnya ini gak boleh terjadi ” Kataku
dengan nada bergetar menahanrasa malu dan
sungkan yang menggumpal dihatiku.
” Maaf Bu Atika, mungkin saya terlalu nekat.
Seharusnya saya sadar Ibu sudah bersuami. Tapi
inilah kenyataannya, Aku sayang sama Bu Atika”
Ujarnya lirih sambil meninggalkanku.

Seketika itu aku merasa sangat menyesal, aku
merasa telah mengkhianati suamiku. Tapi uniknya
peristiwa seperti masih terulang beberapa kali.

Beberapa kali jika Indra konsultasi denganku, ia
selalu memberikan “hadiah” seperti itu. Tentu itu
dilakukannya jiak tak ada orang yang melihat.

Meskipun pada akhirnya aku menolaknya, tapi
anehnya, aku tidak pernah marah dengan
perbuatan Indra itu.
Entahlah, aku sendiri bingung. Aku tidak tahu,
apakah ini dikarnakan permasalahanku dengan
suami diatas ranjang sehingga menerima begitu
saja semua perbuatannya padaku. Ataukah aku
telah jatuh cinta pada pada Indra, pemuda yang
usianya jauh berbeda namun sangat menarik
perhatianku. Sekali lagi, aku tidak tahu. bahkan
dari hari kehari, aku semakin dekat dan akrab
dengan Indra.

Hingga pada hari terakhir prakteknya, Indra
mengajakku jalan-jalan. Awalnya aku
menolaknya, aku khawatir kalau kedekatanku
dengannya menjadi penyebab perselingkuahan
yang sebenarnya. Dengan alasan bahwa itu hari
terakhir praktek, Indra terus mendesakku.

Akhirnya aku menyetujuinya.Tapi aku
memintanya hari minggu. Dengan syarat tidak
boleh ada orang kantor yang mengetahuinya.

Begitulah, pada hari Minggu, aku dan Indra
akhirnya berangkat jalan-jalan. Agar suamiku
tidak curiga, aku katakan padanya aku pergi
ketempat seorang kawan untuk menyelesaikan
lemburan kantor. Ikut juga teman kuliah Indra
bersama pacarnya. Awalnya aku protes, setelah
dijelaskan panjang lebar akhirnya aku mau ikut
pergi juga. Oh ya, kami berempat menggunakan
mobil milik kawan Indra. Berempat kami jalan-
jalan kesuatu lokawisata pegunungan yang cukup
jauh dari kotaku. Kami sengaja memilih tempat
yang jauh dari kota, agar tidak mengundang
kecurigaan tetangga, keluarga dan terutama
suamiku.
Setelah lebih satu jam kami berputar-putar
disekitar lokasi wisata, Indra dan kawannya
mengajak istirahat disebuah losmen. Kawan Indra
tadi dan pacarnya menyewa satu kamar, dan
kedua orang itu langsung hilang dibalik pintu
yang tertutup. Maklum keduanya baru dimabuk
cinta. Aku dan suamiku dulu waktu pacaran juga
begitu, jadi aku maklum saja.

Indra menyewa juga satu kamar disebelahnya.
Aku sebenarnya juga berniat menyewa kamar
sendiri akan tetapi indra melarangku.

” Ngapain boros-boros? kalau sekedar istirahat
satu kamar saja. Tuh bed-nya ada dua ” Ujarnya.
Akhirnya aku mengalah, aku numpang dikamar
yang disewa Indra. Walaupun sebenarnya aku
merasa sangat tidak enak hati.
Kami mengobrol tertawa cekikikan membicarakan
kawan Indra dan pacarnya dikamar sebelah.
Apalagi, kawan Indra dan pacarnya sengaja
mendesah-desah hingga kedengaran ditelinga
kami. Sejujurnya aku deg-degan juga mendengar
desahan dari kamar sebelah yang mirip suara
orang terengah-engah itu. Entah kenapa dadaku
semakin berdegup kencang ketika aku
mendengar desahan itu dan membayangkan apa
ayng sedang mereka lakukan dikamar sebelah.

Untuk beberapa saat, aku dan Indra diam terpaku.
Tiba-tiba Indra menarik tanganku sehingga aku
terduduk dipangkuan Indra yang saat itu sedang
duduk ditepi tempat tidur. Tanpa berkata apa-apa
dia langsung mencium bibirku. Aku tidak sempat
menghindar, bahkan aku juga membiarkan ketika
bibir dan kumis halus Indra menempel kebibirku
hingga beberapa saat. Dadaku semakin berdegub
kencang ketika kurasakan bibir halus Indra
melumat mulutku. Lidah Indra menelusup
kecelah bibirku dan menggelitik hampir semua
rongga mulutku. Mendapat serangan mendadak
itu darahku seperti berdesir, sementara bulu
tengkukku merinding.

Namun tiba-tiba timbul kesadaranku. Kudorong
dada indra supaya ia melepaskan pelukannya
padak diriku.
” Ndra, jangan Ndra, ini enggak pantas kita
lakuakan..! ” kataku terbata-bata.
Indra memang melepas ciumannya dibibirku,
tetapi kedua tangannya yangm kekar dan kuat
masih tetap memeluk pinggang rampaingku
denagn erat. Akujuga masih terduduk
dipangkuannya.

” Memang nggak pantas Bu, toh Bu Tika gak puas
sama suami Ibu. Aku akan muasin Ibu ” Ujar
Indra yang terdengar seperti desahan.
Setelah itu Indra kembali mendaratkan ciuman. Ia
menjilati dan menciumi seluruh wajahku, lalu
merambat keleher dan telingaku. Aku memang
pasif dan diam, namun perlahan tapi pasti nafsu
birahi semakin kuat menguasaiku. Harus kuakui,
Indra sangat pandai mengobarkan birahiku. Jilatan
demi jilatan lidahnya keleherku benar-benar telah
membuatku terbakar dalam kenikmatan. Bahkan
dengan suamiku sekalipun belum pernah aku
merasakn rangsangan sehebat ini.

kumpulan Cerita Dewasa Lainya, Dapat Anda Lihat & Baca Hanya Di :
www.ceritaindo.sextgem.com

Indra sendiri tampaknya juga mulai terangsang.
Aku dapat merasakn napasnya mulai terengah-
engah. Sementara aku semakin tak kuat unruk
menahan erangan. Maka aku pun mendesis-desis
untuk menahan kenikmatan yang mulai
membakar kesadaranku. Setelah itu tiba-tiba
tangan Indra yang kekar itu membuka kancing
bajuku. Tak ayal lagi, buah dadaku yang
berwarna putih bersih itu terbuka didepan Indra.

Secara refleks aku masih coba berontak.
” Cukup Ndra! Jangan sampai kesitu Ibu takut..”
Kataku sambil meronta dari pelukannya.
” Takut dengan siapa Bu? Toh gak ada yang tahu,
percaya sama Indra Bu. Aku akan memuaskan
Bu Tika ” Jawab Indra dengan napas memburu.
Seperti tidak perduli dengan protesku, Indra yang
telah melepas bajuku, kini ganti sibuk melepas
BH-ku. Meskipun aku berusaha meronta, namun
tidak berguna sama sekali. Sebab tubuh Indra
yang tegap dan kuat itu mendekapku dengan
sangat erat.

Kini, dipelukan Indra, buah dadaku terbuka tanpa
tertutup sehelai kainpun. Aku berusaha menutupi
dengan mendekapkan lengan didadaku, tetapi
dengan cepat tangan Indra memegangi lenganku
dan merentangkannya. Setelah itu Indra
mengangkat dan merebahkan tubuhku ditempat
tidur. Tanpa membuang waktu, bibir Indra
melumat salah satu buah dadaku sementara salah
satu tangannya juga langsung meremas-remas
buah dadaku yang lainnya. Bagaikan seekor singa
buas ia menjilati dan meremas buah dada yang
kenyal dan putih ini.

Kini aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain
megap-megap dan mengerang karena
kenikmatan yang mencengkeramku. Aku
menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan karena
rasa geliu dan nikmat ketika bibir dan lidah Indra
menjilat dan melumat puting susuku.
” Bu.. da.. dadamu putih dan in.. indah sekali. A..
aku makin nggak ta.. tahan.. ,sayang.. , ” Kata
Indra terputus-putus karna nafsu birahi yang kian
memuncak.

Kemudian Indra juga menciumi perut dan
pusarku. Dengan lidahnya, ia pandai sekali
mengelitik buah dada hingga perutku. Sekali lagi
aku hanya mendesis-desis mendapat rangsangan
yang menggelora itu. Kemudian tanpa kuduga,
Dengan cepat Indra melepas celana dan celana
dalamku dalam sekali tarikan. Lagi-lagi aku
berusaha melawan, tetapi dengan tubuh besar
dan tenaga kuat kuat yang dimiliki Indra, dengan
mudah ia menaklukkan perlawananku.

Sekarang tubuhku yang ramping dan putih itu
benar-benar telanjang total dihadapan Indra.
Sungguh, aku belum pernah sekalipun telanjang
dihadapan laki-laki lain, kecuali dihadapn suamiku.
Sebelumnya aku juga tak pernah terpikir akan
melakukan perbuatan seperti ini. Tetapi kini, Indra
berhasil memaksaku. Sementara aku seperti
pasrah tanpa daya.
” Ndra, untuk yang satu ini jangan Ndra. Aku
tidak ingin merusak keutuhan perkawiananku..! ”
Pintaku sambil meringkuk diatas tempat tidur,
untuk melindungi buah dada dan vaginaku yang
kini tanpa penutup.

” Bu.. apa.. kamu.. nggak kasihan padaku
sayang.. , aku sudah terlanjur terbakar.. , aku
nggak kuat lagi sayang, please aku.. mohon ”
Kata Indra masih dengan terbata-bata dan wajah
yang memelas.
Entah karna tidak tega atau karena aku sendiri
juga telah terlanjur terbakar birahi, aku diam saja
ketika Indra kembali menggarap tubuhku. Bibir
dan salah satu tangannya menggarap kedua buah
dadaku, semenatar tangan yanga satunya lagi
mengusap-usap paha dan selangkangan kakiku.

Mataku benar-benar merem-melek merasakan
kenikamatan itu. Sementara napasku juga
semakin terengah-engah.
Tiba-tiba Indra beranjak dan denagn cepat
melepas semua pakaian yang menempel
ditubuhnya. Kini ia sama denganku, telanjang
bulat-bulat. ya ampun, aku tidak dpat percaya,
kini aku telanjang dalam satu kamar denagn laki-
laki yang bukan suamaiku, ohh. Aku melihat
tubuh Indra yang memang benar-benar atletis,
besar dan kekar terutama otot-otot perutnya. Ia
lebih tinggi dan lebih besar dibandingkan dengan
suamiku yang berperawakan sedag-sedang saja.

Tetapi yang membuat dadaku berdegub lebih
keras adalah benda diselangkangan Indra. Benda
yang besarnya hampir sama denagn lenganku itu
berwarna coklat muda dan kinin tegak
mengacung. Panjangnya kutaksir tidak kurang
dari 22 cm, atau hampir dua kali lipat dibanding
milik suamiku, sementara besarnya sekitar 3
sampai 4 kali lipatnya. Sungguh aku tak percaya,
laki-laki semuda Indra memiliki penis sebesar dan
sepanjang ini. Perasaanku bercampur baur antara
ngeri, gemes dan penasaran.


Kini tubuh telanjang Indra mendekapku. Darahku
seperti terkesiap ketika merasakan dada bidang
Indra menempel erat dadaku. Ada sensasi hebat
yang melandaku, ketika dada yang kekar itu
merapat dengan tubuhku. Ohh, baru kali ini
kurasakan dekapan lelaki lain selain suamiku. Ia
masih meciumi sekujur tubuhku, sementara
tangannya juga tidak kenal lelah meremas-remas
buah dadaku yang semakin kenyal. Sekali lagi,
sebelumnya tidak pernah kurasakan sensasi dan
rangsangan sedahsyat ini.

Aku tersentak ketika kurasakan ada benda yang
masuk dan menggelitik lubang vaginaku.
Ternyata Indra nekat memasukkan jari tangannya
kecelah vaginaku.Ia memutar-mutar telunjuknya
didalam lubang vaginaku, sehingga aku benar-
benar hampir tidak kuat lagi menahan kenikmatan
yang menderaku. Mendapat serangan yang luar
biasa nikmat itu, secara refleks aku memutar-
muatarkan pantatku. Toh, aku masih berusaha
menolaknya.

” Ndra, jangan sampai dimasukkan jarinya, cukup
diluaran saja..! ” Pintaku.
Tetapi lagi-lagi Indra tidak menggubrisku.
Selanjutnya ia menelusupkan kepalanya di
selangkanganku, lalu bibir dan lidahnya melumat
habis vaginaku. Aku tergetar hebat mendapatkan
rangsangan ini. Tidak kuat lagi menahan
kenimatan itu, tanpa sadar tanganku menjambak
rambut Indra yang masih terengah-engah di
selangkanganku. Kini aku telah benar-benar
tenggelam dalam birahi.
Ketika kenikmatan birahi benar-benar
menguasaiku, dengan tiba-tiba, Indra
melepaskanku dan berdiri di tepi tempat tidur. Ia
mengocok-ngok batang penisnya yang
berukuran luar biasa tersebut.

” Udah hampir setengah jam, dari tadi aku terus
yang aktif, capek nih. Sekaran ganti Bu Atika dong
yang aktif..! ” Kata Indra denagn manja.
” Ibu nggak bisa Ndra, lagian Ibu masih takut..! ”
Jawabku dengan malu-malu.
” oke kalo gitu pegang aja iniku, please, kumohon
sayang..” Ujarnya sambil menyodorkan batang
penis besar itu kehadapanku.
Dengan malu-malu kupegang batang yang besar
dan berotot itu. Lagi-lagi berdebar-debar dan
darahku berdesir ketika tanganku mulai
memegang penis Indra. Sejenak aku sempat
membayangkan bagaimana nikmatnya jiak penis
yang besar dan keras itu dimasukkan kelubang
vagina perempuan, apalagi jika perempuan itu
aku.

” Besaran mana sama milik suami Ibu..? ” Goda
Indra.
Aku tidak menjawab walau dalam hati aku
mengakui, penis Indra jauh lebih panjang dan
lebih besar dibandingkan milik suamiku. Padahal
usia Indra jauh lebih muda.
” Diapakan nih Ndra..? Sumpah Ibu gak bisa apa-
apa ” Kataku berbohong sambil memegang penis
Indra.
” Oke, biar gampang, dikocok aja sayang.
Bisakan..? ” Jawab Indra dengan lembut.

Dengan dada berdegub kencang, kukocok
perlahan-lahan penis yang besar milik Indra. Ada
sensasi tersendiri ketika aku mulai mengocok
buah zakar Indra yang sangat besar tersebut.
Gila, tanganku hampir tidak cukup
memegangnya. Aku berharap dengan kukocok
penisnya, sperma Indra cepat muncrat, sehingga
ia tidak berbuat lebih jauh kepada diriku. Indra
yang kini telentang disampingku memejamkan
matanya ketika tanganku mulai naik turun
mengocok batang zakarnya.
Napasnya mendengus-dengus, tanda kalau
nafsunya sudah meningkat lagi. Aku sendiri juga
terangsang melihat tubuh tinggi besar
dihadapanku seperti tidak berdaya dikuasai rasa
nikmat. Tiba-tiba ia memutar tubuhnya, sehingga
kepalanya kini etapt berada diselangkanganku
sebaliknya kepalaku juga tepat menghadap
selangkangannya. Indra kembali melumat lubang
kemaluanku. Lidahnya menjilat-jilat tanpa henti di
rongga vaginaku. Sementara aku masih terus
mengocok batang zakar Indra dengan tanganku.

Kini kami berdua berkelejotan, sementara napas
kami juga saling memburu. Setelah itu Indra
beranjak dan dengan cepat ia menindihku. Dari
kaca lemari yang terletak disebelah samping
tempat tidur, aku bisa melihat tubuh rampingku
seperti tenggelam dikasur busa ketika tubuh Indra
yang tinggi besar mulai menindihku. Dadaku deg-
degan melihat adegan kami melalui kaca lemari
itu. Gila batinku, kini aku yang telanjang digumuli
oleh lelaki yang juga sedang telanjang, dan laki-
laki itu bikan suamiku.

Indra kembali melumat bibirku. kali ini teramat
lembut. Gilanya lagi, aku tanpa malu lagi
membalas ciumannya. Lidahku kujulurkan untuk
menggelitik rongga mulut Indra. Indra terpejam
merasakan seranganku, sementara tanganku
kekarnya masih erat memelukku, seperti tidak
akan dilepas lagi.
Bermenit-menit kami terus berpagutan saling
memompa birahi masing-masing. Peluh kami
mengucur deras dan berbaur ditubuhku dan
tubuh Indra. Dalam posisi itu tiba-tiba kurasakan
ada benda yang kenyal mengganjal diatas
perutku. Ohh, aku semakin terangsang luar biasa
ketika kusadari benda yang mengganjal itu adalah
batang kemaluan Indra. Tiba-tiba kurasakan
batang zakar itu mengganjal tepat dibibir lubang
kemaluanku. Rupanya Indra nekat berusaha
memasukkan batang penisnya kevaginaku. Tentu
saja aku tersentak.

” Ndra.. jangan dimasukkan..! ” Kataku sambil
tersengal-sengal menahan nikmat.
Aku tidak tahu apakah permintaan aku itu tulus ,
sebab disisi hatiku yang lain sejujurnya aku juga
ingin merasakan betapa nikmatnya ketika batang
kemaluan yang besar itu masuk kelubang
vaginaku.

” Oke.. kalau nggak boleh diamasukkan, kugesek-
gesekkan dibibirnya saja ya..? ” Jawab Indra juga
dengan napas yang terengah-engah.

Kemudian Indra kembali memasang ujung
penisnya tepat dicelah vaginaku. Sungguh aku
deg-degan luar biasa ketika merasakn kepala
batang penis itu menyentuh bibir vaginaku.

Namun karna batang zakar Indra memang
berukuran super besar, Indra sangat sulit
memasukkannnya kedalam celah bibir vaginaku.
Padahal jika aku bersetubuh denagn suamiku
penis suamiku masih terlalu kekecilan untuk
ukuran lubang senggamaku.


Setelah sedikit dipaksa, akhirnya ujung kemaluan
Indra berhasil menerobos bibir vaginaku. Ya
ampun, aku menggeliat hebat ketika ujung penis
yang besra itu mulai menerobos masuk. Walau
pun mulanya sedikit perih, tetapi selanjutnya rasa
nikmatnya sungguh tada tiara. Seperti janji Indra,
penisnya berukuran jumbo itu hanya hanya
digesek-gesekan dibibir vagina saja. Meskipun
hanya begitu, kenikamatan yang kurasa betul-
betul membuatku hampir teriak histeris. Sungguh
batang zakar Indra itu luar biasa nikmatnya.
Indra terus menerus mamaju-mundurkan batang
penis sebatas dibibir vagina. keringat kami berdua
semakin deras mengalir, semenatara mulut kami
masih terus berpagutan.

” Ayoohh.. ngoommoong saayang, giimaanna
raasaanyaa..? ” Kata Indra tersengal-sengal.
” Oohh.. teeruuss.. Ndraa.. teeruss..! ujarku
sama-sama tersengal.
Entah bagaimana awal mulanya, tiba-tiba
kurasakan batang kemaluan yang besar itu telah
amblas semua kevaginaku. Bless, perlahan tapi
pasti abtang kemaluan yang besar itu melesak
kedalam libang kemaluanku. Vaginaku terasa
penuh sesak oleh batang penis Indra yang
sangat-sangat besar itu.
“Lohh..? Ndraa..! Dimaassuukiin seemmua yah..?
” Tanyaku.

” Taanguung, saayang. Aku nggak tahhan..! ”
Ujarnya dengan terus memompa vaginaku
secara perlahan.
Entahlah,kali ini aku tidak protes. Ketika batang
penis itu amblas semua divaginaku, aku hanya
dapat terengah-engah dan merasakan kenikmatan
yang kini semakin tertahankan. Begitu besarnya
penis si Indra, sehingga lubang vaginaku terasa
sangat sempit. Sementara karna tubuhnya yang
berat, batang penis Indra semakin tertekan
kedalam vaginaku dan melesak hingga kedasar
rongga vaginaku. Sangat terasa sekali bagaimana
rasanya batang zakar menggesek-gesek dinding
vaginaku.

Tanpa sadar aku pun mengimbangi genjotan
Indra dengan menggoyang pantatku. Kini tubuh
rampingku seperti timbul tenggelam diatas kasur
busa ditindih oleh tubuh besar dan kekearnya
Indra. Semakin lama, genjotan Indra semakin
cepat dan keras, sehingga badanku tersentak-
sentak dengan hebat. Clep.. , clep.. , clep.. ,
cleep.. , begitulah bunyi batang zakar Indra yang
terus memompa selangkanganku.
” Teerruss Nndraa..! Aakuu.. nggaak.. kuuaatt..! ”
Erangku berulang-ulang.
Sungguh ini permainan seks yang paling nikmat
yang pernah kurasakan dalam sepuluh tahun ini.

Aku sudah tidak berpikir lagi tentang kesetiaan
kepada suamiku. Indra benar-benar telah
menenggelamkan aku dalam gelombang
kenikmatan. Persetan, toh suamiku sendiri sudah
tak bisa lagi memberikan aku kepuasan sedahsyat
dan kenikmatan seperti ini.
Tidak berapa lama kemudian, aku merasakan
nikmat yang luar biasa disekujur tubuhku.
Badanku mengelepar-gelepar dibawah genjcetan
tubuh Indra. Seketika itu seperti tidak sadar,
kuciumi lebih berani bibir Indra dan kupeluk erat-
erat.

” Nndraa.. aakkuu.. haampiir.. oorrgaassmmee..!
” desahku ketika hampir mencapai puncak
kenikamatan. Tahu aku hampir orgasme, Indra
semakin kencang menghunjam-hunjamkan
batang kejantanannya keselangkanganku.
Saat itu tubuhku semakin meronta-ronta dibawah
dekapan Indra yang kuat. Akibatnya, tidak lama
kemudian aku benar-benar mencapai klimaks.

” Kaalauu.. uudahh.. orrgassme.. ngoommoong..
saayaang.. biaarr.. aakuu.. ikuut.. puuaas.! ”
Desah indra.
” ooh.. aauuhh.. aakkuu.. klimaks.. Nndraa..! ”
Jawabku.
Seketika dengan refleks tangan kananku
menjambak rambut Indra, sedangkan tangan
kiriku memeluknya erat-erat. Pantatku kunaikkan
keatas agar batang kemaluan si Indra dapat
menancap sedalam-dalamnya.

Setelah kenikmatan puncak itu, tubuhku melemas
denagn sendirinya. Indra juga menghentikan
genjotannya.
” Aku belum keluar sayang.. Tahan sebentar ya..
Aku terusin dulu..! ” Ujarnya lembut sambil
mengecup pipiku.
Gila aku bisa orgasme walaupun posisiku
dibawah. Padahal jika dengan suamiku, untuk
orgasme aku harus berposisi diatas dulu. Tentu
saja ini semua karna Indra yang ajuh lebih
perkasa diabandingkan suamiku. Walau pun usia
mereka trerpaut jauh dan Indra jauh lebih muda.

Selain itu batan kejantanannya memang sangat
luar biasa besar dan nikmat luar biasa buat vagina
perempuan.
Meskipun kurasakan sedikit ngilu, kubiarkan Indra
memompa terus lubang vaginaku. Karena lelah,
aku pasif saja saat Indra terus menggumuliku.
Tanpa perlawanan, kini badanku yang kecil dan
ramping benar-benar tenggelam ditindih tubuh
atletis Indra. Clep.. clep.. clep.. clep. Kulirik
kebawah untuk melihat vaginaku yang dihajar
batang kejantanan Indra. Gila, vaginaku dimasuki
penis sebesar itu. Dan yang lebih gila lagi, batang
zakar besar seperti itu nikmatnya tiada terkira.

Indra semakin lama semakin kencang
memompanya penisnya. Sementara mulutnya
tidak henti-hentinya menciumi pipi, bibir dan
buah dadaku. Mendapat rangsangan tanpa henti
seperti itu tiba-tiba nafsuku bangkit kembali.
Kurasakan kenikmatan mulai merambat lagi dari
selangkanganku yang dengan kencang dipompa
si Indra. Maka aku balik membalas ciuman Indra,
semantara pantatku kembali berputar-putar
mengimbangi penis Indra yang masih perkasa
menusuk-nusuk lubang vaginaku.


” Iibuu ingiin.. lagii..? ” Tanya Indra.
” Eehh..” Hanya itu jawabku.
Kini kami kembali mengelapar-gelepar bersama.
Tiba-tiba Indra bergulung, sehingga posisinya kini
berbalik, aku diatas, Indra dibawah.
” Ayoohh gaantii..! Iibu seekaarang di ataass..”
Kata Indra.

Dengan posisi tubuh diatas Indra, pantatku
kuputar-putar, maju-mundur, kiri-kanan, untuk
mengocok batang penis Indra yang masih
mengacung dilubang vaginaku. Dengan masih
malu-malu aku juga ganti menjilati leher dan
puting Indra. Indra yang telentang dibawahku
hanya dapat merem-melek karna kenikmatan
yang kuberikan.

” Tuuh.. biisaa kaan..! Kaatanya taa.. dii.. nggak..
bisa.. , ” Kata si Indra sambil membalas
menciumku dan meremas-remas buah dadaku.
Hanya selang lima menit saat aku diatas tubuh
Indra, lagi-lagi kenimatan tak terkira menderaku.
Aku semakin kuat menghunjam-hunjamkan
vaginaku kebatang penis Indra. Tubuhku yang
ramping makin erat mendekap Indra. Aku juga
semakin liart membalas ciuman Indra.

” Nddraa.. aakuu.. haampiir.. orgasme.. laaggii..
ssaayaang..! ” Kataku terengah-engah.
Tahu kalau aku akan orgasme untuk yang kedua
kalinya, Indra langsung bergulung membalikku,
sehingga aku kembali dibawah. Dengan napas
yang terengah-engah, Indra yang telah berada
diatas tubuhku semakin cepat memompa
selangkanganku. Tak ayal lagi, rasa nikmat tiada
tara terasa disekujur tubuhku. Lalu rasa nikmat itu
seperti mengalir dan berkumpul ke
selangkanganku. Indra kupeluk sekuat tenaga,
sementara napasku semakin tak menentu.

” Kalau mau 0rgasmee ngomong sayang, biaar
lepaass..! ” Desah indra.
Karna tidak kuat lagi menahan nikmat, aku pun
mengerang keras.
” Teruss.. , teruss.. , akuu.. orgasmee Ndraa..! ”
Desahku, sementara tubuhku masih terus
menggelepar-gelepar dalam tindihan tubuh Indra.

Belum reda kenikmatan klimaks yang kurasakan,
tiba-tiba Indra mendengus-dengus semakin
cepat. Tangan kekarnya mendekapku erat-erat
seperti ingin meremukkan tulang-tulangku. Ia
benar-benar membuatku tak bisa bergerak, dan
napasnya terus memburu. Genjotannya di
vaginaku semakin cepat dan keras. Kemudian
tubuhnya bergetar hebat.

” Buu.. , akuu.. , maauu.. , keluuarr sayang..! ”
Erangnya tidak tertahankan lagi.
Melihat Indra yang hampir keluar, pantatku
kuputar-putar semakin cepat. Aku juga semakin
erat memeluknya. Crot.. crot.. crot..! Sperma
Indra terasa sangat deras muncrat dilubang
vaginaku. Indra memajukan pantatnya sekuat
tenaga, sehingga batang kejantanannya benar-
benar menancap sedalam-dalamnya di lubang
kemaluanku. Aku merasa lubang vaginaku terasa
sangat hangat oleh cairan sperma yang
mengucur dari kemaluan si Indra.

Gila, sperma Indra luar biasa banyaknya,
sehingga seluruh lubang vaginaku terasa basah
kuyup. Bahkan karna sangking banyaknya,
sperma Indra belepotan hingga ke bibir vagina
dan pahaku. Berangsur-angsur gelora kenikmatan
itu mulai menurun.

Untuk beberapa saat Indra masih menindihku,
keringat kami pun masih bercucuran. setelah itu
ia berguling kesampingku. Aku termenung
menatap langit-langit kamar. Begitu pun dengan
Indra. Ada sesal yang mengendap dihatiku.
Kenapa aku harus menodai kesetiaan terhadap
perkimpoianku, itulah pertanyaan yang bertalu-
talu mengetuk perasaanku.

” Maafkan aku Bu Tika. Aku telah khilaf dan
memaksa Ibu melakukan perbuatan ini ” Ujar
Indra denagn lirih.
Aku tidak menjawab, kami berdua kembali
termenung dalam alm pikiran masing-masing.

Bermenit-menit kemudian tak ada sepatah kata
pun yang keluar dari mulut kami berdua.
” Heei suadah siang lho.. ayo pulang..! ” Teriak
kawan Indra disertai ketoak pada pintu.

Denagn masih tetap diam, aku dan Indra segera
beranjak, berbenah lalu berjalan keluar kamar.
Tanpa kata-kata pula Indra mengecup bibirku saat
pintu kamar akan dibuka.

” Hayo Ndra, kamu apain Bu Atika sampai
pintunya ditutup segala ” Kelakar kawan Indra.
” Ah nggak apa-apa kok, kami cuma ketiduran
tadi ” Jawabku degan perasaan malu. Sementara
Indra cuma tersenyum.

Seminggu sejak kejadian itu rasa sesal masih
menderaku. Tetapi menginjak minggu kedua
muncul rasa rindu pada Indra. Dadaku sering
berdebar-debar kalau mengingat kenikamatan
luar biasa yang telah diberikan Indra. Aku selalu
terbayang keperkasaan Indra diatas ranjang, yang
itu semua tidak dimiliki oleh suamiku yang
dimakan usia. Sementara aku yang rajin merawat
tubuh malah makin ingin merasakan kenikmatan
yang lebih.

Maka sejak itu aku sering jalan-jalan dengan
Indra. Bahkan hampir rutin sebulan 2 sampai 4
kali aku melepas hasrat pada Indra yang selalu
melayaniku. Dan dtiap kencan selalu saja ada hal-
hal baru yang membuatku semakin terikat oleh
keperkasaannya. Saat menulis cerita ini pun
beberapa kali harus terhenti karena Indra dan aku
sudah sangat terangsang.


Adult | GO HOME | Exit
1/1656
U-ON

inc Powered by Xtgem.com